Langsung ke konten utama

Postingan

Ketika kamu tersenyum

Source : pinterest Ketika kamu tersenyum, sajak ku bergetar melihat kelamnya Aku terenyak, mendengar  tawamu yang bergejolak lara Aku membisu, melihat gelisahmu yang tersembunyi di balik dermaga Ketika jiwa perasa lain terjaga, hanya jiwamu seorang yang masih terlelap *** Ketika kamu tersenyum, manis bercampur sendu sungguh mengoyak indraku Aku tahu, jika Sang Amor tak pernah datang mencumbu tidurmu Aku tahu, petala alam semesta bahkan tak sedalam hati dan egomu Air beriak, api memanas, embun mengudara, dan dirimu hanya tahu membisu *** Ketika kamu tersenyum, birunya langit seketika menjadi kelabu Terus saja terbelenggu dalam nostalgiamu Dunia fiksi yang kau ciptakan akan luruh saat kau terbangun Saat kamu tersenyum,aku akan mendekap dan menyuarakan dalam semu “sepuluh tahun yang lalu, aku ada bersamamu”

Tentangku dan Rasa

Source pic by : pinterest Dulu aku sempat berpikir jika manusia memang terlahir dengan kesempurnaan mereka masing-masing. Namun pada akhirnya aku menyadari, jika tidak ada satu orang pun yang memiliki kesempurnaan sedetil-detilnya. Jika memikirkan kita terlahir sempurna itu termasuk pelanggaran ketaqwaan kepada sang pencipta. Maka berlagak seolah kita sempurna adalah pelanggaran terbesarnya. Maka dari itulah, kehidupan ku yang porak poranda. Jiwaku yang terkekang, dan hatiku yang lama mati rasa, adalah bentuk dari ketidak sempurnaan yang di berikan oleh-Nya. Rasanya berat berbagi serpihan kisah ini, dan menuangkan kisahnya dalam bentuk tulisan. Namun, ku kuatkan tekadku untuk menceritakannya. Karena bagiku, ini bukanlah kisah dramastis ala bollywood maupun drama korea yang penuh dengan fantasi. Kisah ini, ku tuangkan penuh ketulusan, dan rasa syukur karena ku harap dapat menginspirasi semua orang. Aku bukanlah gadis periang yang acuh terhadap semua cobaan, aku kera

Tangisan Batu Nisan

source pic :pinterest Puan , pernahkah kalian dengar kisah seorang gadis bernama Laksmi yang terlantar di reruntuhan kereta besi, kini gadis itu kian beranjak dewasa dan tumbuh dengan eloknya, laksana puncuk layu yang mekar kembali. Laksmi pernah mendengar kisahnya dari para tetuah kampung. Namun telinga bertabur kebohongan tak sepenuhnya ia percayai. Seorang kakek pincang berwajah muram, datang menyeka air matanya. “ Laksmi, Laksmi, aku yang memebesarkanmu cah ayu. Jangan dengarkan masyarakat yang tak tahu menahu, dengarkan apa sing ana ning jero atimu.” Ujar kakek  dengan logat jawa yang sudah di terjemahkan oleh Laksmi sendiri. Laksmi tak ingin berputus asa. Dia sudah mendengar sebagian kisahnya dari mulut kakek, dan aroma kemenyannya begitu menohok di hidung Laksmi. Kini waktunya untuk mengais potongan kisah sendiri, bukan dari bibir orang lain. Kampung itu begitu damai di malam hari, desiran halus angin malam membawa melodi syahdu bagi setiap warga yang bermimpi, na

Hatiku Terkunci di Dark Room "Eps End"

   Hari ini aku resmi menjadi siswi, aku memandangi wajahku berulang kali di cermin sekolah. wajahku tetap sama, wajah kekanakan yang sama. Tiba-tiba ponselku berdering. Pemberitahuan grup. Aku mengernyit, sejak kapan aku masuk ke grup Dark Club, siapa yang memasukkanku? “ Diberitahukan untuk semua anggota baru, harap berkumpul sekarang.” Aku bergumam membacanya.  “ Eh? Sekarang?” Aku keluar cepat, aku menyuruh Evala yang sejak tadi berdiri di depan pintu untuk ke kelas duluan. Dia untungnya pengertian. Aku pun menuju ke ruangan itu cepat. Tanpa mengetuk pintu aku masuk ke ruangan itu. “ Eh?” Hanya ada, 1, 2, 3  totalnya 10 orang. Semuanya menoleh padaku. “ Ku Pikir aku terlambat.” Tiba-tiba suara seseorang di belakangku. Ketua Osis, dan pria satunya lagi berjalan melewati pintu. “ Hay anak aneh. Kau masuk tanpa mengetuk. Kau memang aneh.” Wanita berambut bob, berjalan ke arahku.” “ Beruntungnya tahun ini kita memperoleh 3 anggota. Kalian para angg

Hatiku terkunci di Dark Room "eps 01"

Poem & Short Story Aku Abysa Anjani, pagi ini sneaker putihku melangkah dengan penuh semangat ke arah gedung itu. Gedung megah bertuliskan SMA Negeri 8 Kota Baru yang sudah ku impikan sejak 3 tahun yang lalu. Ini menit pertamaku memasuki gerbang besar yang menjadi pintuku memasuki dunia baru, dunia siswi SMA . Aku mengikat kuat kucir kudaku yang semakin merosot ke leher. Ku mantapkan kakiku untuk memasuki gedung itu. Masa orientasi memang sempat di kenal menakutkan. Namun aku yakin, tidak akan seburuk itu. Aku berkeliling mencari letak kelasku. Sebelumnya, melalui pemberitahuan online sudah terpampang jurusan dan kelasku. Tapi tidak terpampang denah sekolah itu, sehingga aku cukup kebingungan. “ Umm, permisi kak, mau tanya kalau kelas sepuluh IPS 1 dimana ya?” “ Oh.. itu ada di lantai 3, paling pojok.” “ Oh baik ka, terima kasih.” “ Oke.” Aku meneruskan langkahku, mengikuti instruksinya, lantai 3 gedung paling pojok. Aku berhasil melewati l

Kemilau Cinta Rembulan

Hawa dingin pagi ini sungguh menusuk kulitku, membuat tubuhku menggigil dan menggetarkan seluruh rahangku. Jaket tebal yang  ku kenakan rasanya kurang melindungiku dari serangan hawa dingin ini. Pergi ke sekolah sepagi ini memang sudah menjadi rutinitasku, ku lirik sejenak arloji yang melingkar di pergelangan tanganku. Pukul 06.00, orang-orang mungkin berpikir jika aku ini buta waktu, atau aku terlalu rajin. Jika bukan tuntutan jarak yang cukup jauh ditambah tak adanya kendaraan pribadi yang ku miliki, jadi, harus ku bela-belakan berjalan kaki sampai ke halte di perempatan jalan. Drap...drap.. terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang mengejarku.      “ Wulan tunggu aku!” sontak aku menoleh dan berhenti begitu mendengar suara nyaring yang tak asing lagi di telingaku. “ Jessy. Jangan berlari, nanti kau bisa jatuh!” Omelku, Jassy sepertinya tak mendengar suaraku yang pelan. “ Hufh... lelah sekali rasanya. Heyy kenapa kau meninggalkanku!” Bentak Jess