Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerbung

Sehun X Reader PART 4

                       Semalaman aku berpikir, bahkan di kelas pun aku masih berpikir. Ke mana dia pergi? kenapa tidak mengirim pesan kalau dia mengambil cuti sehari. Kalau begitu aku kan tidak perlu menunggunya di depan pintu, untung saja dosen pengganti datangnya telat, kalau tidak, bisa kena cap ‘asdos yang tidak disiplin’             “(Name)!   Katanya kau sekarang dekat dengan Profesor Oh ya, dia itu bagaimana sih orangnya? Benar dingin kayak tampilannya ya?”             “Ya begitulah. Terkadang tampilan tidak menentukan kalau kau mengenalnya lebih dekat.”             “Jadi begitu ya, ahhh irinya.”             “Jangan iri terus. Dulu kusuruh kau tukar posisi tak mau, alasannya takut kelelahan. Bagaimana sih kau ini!”             “Hehe, iya deh iya. Eh dosen penggantinya datang tuh.” semuanya langsung fokus pada kelas hari ini. Skip>>>             Huff, aku merasa lelah sekali, ingin rasanya cepat sampai apartemen lalu berhibernasi selama sehari. Aku tidak ma

Sehun X Reader PART 3

                 Hmm... kenapa matahari itu begitu menyengat. Padahal ini hari libur yang menyenangkan untuk tidur. Tapi tak apa, sinar itu membuatku bersemangat untuk jogging menghilangkan lemak di perutku yang sudah tertimbun berhari-hari. Aku segera beranjak dari apart setelah mengganti piyamaku dengan kaos dan training. Baru beberapa langkah dari ambang pintu aku di kagetkan dengan suaranya.             “(...) Tunggu!”             “He? Aku?”             “Ya siapa lagi, kau kan (...). kau mau joging sendirian?”           Aku mengangguk. Dia itu tidak biasanya basa-basi begitu. kenapa pria dingin berubah jadi cerewet sekali. Apa dia berniat menyuruhku lembur di hari libur?             “Kak jangan ganggu hari liburku, please... ya?”             “Memang aku tampak seperti penganggu? Hey kau tunggu di sini dulu.”             Huff, benarkan? Lagi-lagi di suruh berdiri di depan pintu. kenapa sih dia suka sekali mengatur. Bilang saja kalau mau menyuruh, kenapa pakai tunggu-tu

Sehun X Reader PART 2

                  “APA JADI ASISTEN DOSEN? SIAPA? AKU?”                   Tiba-tiba saja Junior Kim salah satu teman dekat (...), datang dan langsung mengatakan kalau (...) di pilih menjadi asisten dosen. Sontak (...) bukannya bahagia, malah meronta tak terima dengan kabar itu.             “Iya, kau (...), kau tidak ingat, jika ada pengumuman atau apa pun selalu kau yang di panggil. Aku sebenarnya iri, tapi tak apalah, kau memang pantas, karena kau care pada kami.”             “Kau kata siapa?”             “Kemarin profesor mencarimu. Tapi kau sudah pulang. Nanti kau harus menemuinya secara langsung, dan minta penjelasan darinya.”             “Aku tidak mau.”             “Lah, kenapa? harusnya kau senang, semua di sini mengharapkan ada di posisimu. Kau bisa sekolah dan di bayar, apalagi dosennya tampan dan muda seperti profesor. Kalau bisa aku sih mau aaja tukar posisi.”             “Kalau begitu ayo tukar posisi!”             “Hhhh -_- kau tak tahu rasanya kenikmatan

Sehun X Reader PART 1

  NOTED! Sewaktu saya membuka file-file lama, saya menemukan sebuah folder fanfiction yang pernah saya tulis 5 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2018. Saya ingin sedikit membagikan gaya tulisan saya pada waktu itu...ini benar-benar versi raw tanpa proses edit ya karena saya sedikit malas mengedit cerita yang sudah lama. Ya, setelah membacanya berkali-kali tidak habis pikir, kenapa saya bisa membuat cerita seperti ini, mungkin saja pada waktu itu saya masih menjadi exo-l makanya saya sangat terobsesi dengan yang namanya Sehun. Silakan membaca, jangan dikoreksi karena saya menulisnya hanya untuk senang-senang saja~ _________________ Kau merasakan udara dingin Kota tempatmu tinggal begitu menusuk hari ini, dengan 2 balutan jaket tebal, yang tebalnya melebihi wol membalut tubuhmu. Ada semacam alergi yang kamu rasakan, makanya kau melakukannya. Sebagai anak kos yang baru saja mangkir di luar kota, tentunya kau masih begitu cengo. Tak tahu utara selatan, begitulah kau sebenarnya.       

Hatiku Terkunci di Dark Room "Eps End"

   Hari ini aku resmi menjadi siswi, aku memandangi wajahku berulang kali di cermin sekolah. wajahku tetap sama, wajah kekanakan yang sama. Tiba-tiba ponselku berdering. Pemberitahuan grup. Aku mengernyit, sejak kapan aku masuk ke grup Dark Club, siapa yang memasukkanku? “ Diberitahukan untuk semua anggota baru, harap berkumpul sekarang.” Aku bergumam membacanya.  “ Eh? Sekarang?” Aku keluar cepat, aku menyuruh Evala yang sejak tadi berdiri di depan pintu untuk ke kelas duluan. Dia untungnya pengertian. Aku pun menuju ke ruangan itu cepat. Tanpa mengetuk pintu aku masuk ke ruangan itu. “ Eh?” Hanya ada, 1, 2, 3  totalnya 10 orang. Semuanya menoleh padaku. “ Ku Pikir aku terlambat.” Tiba-tiba suara seseorang di belakangku. Ketua Osis, dan pria satunya lagi berjalan melewati pintu. “ Hay anak aneh. Kau masuk tanpa mengetuk. Kau memang aneh.” Wanita berambut bob, berjalan ke arahku.” “ Beruntungnya tahun ini kita memperoleh 3 anggota. Kalian para angg