Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label cermin

PERKUTUT

  PERKUTUT   Ayahku   pergi berburu. Dia kembali saat senja memburu. Kupikir, Ayah akan kembali membawa lembu. Ternyata hanya burung dalam sangkar bambu. Namanya perkutut. Setiap hari kerjanya hanya membuat bising. Suara radio bahkan kalah nyaring olehnya. Ingin sekali-kali aku menguliti dagingnya yang tampak lezat. Tapi Ayah melarangku. Ayah bilang perkutut adalah burung berharga. Saat Ayah hampir tersesat di tengah hutan. Perkutut menunjukkan jalan pulang padanya. Baiklah, aku tidak akan menggorengnya hari ini. Kami sekeluarga punya hutang budi padanya.                  Setiap pagi perkutut bernyanyi dengan merdu. Mengalahkan ayam jago tetangganya yang fals suaranya. Lalu suatu hari. Perkutut meringkuk dalam sangkarnya. Suasana rumah menjadi sunyi. Ada apa gerangan? Apa dia kehabisan suara karena sering digunakan. Aku, bertanya pada Bibi tetangga. Dia seorang biduan. Bagaimana caranya mengembalikan suara penyanyi?                 Bibi tetangga memberiku resep, penyanyi tida