course pict : pinterest B erliter darah mengarungi jalan metropolitan kotor Dari kerja rodi, hingga longlongan proklamator Dari kasus alu celurit, hingga jeruji besi dipenuhi tikus kantor Dari krisis moneter , hingga seruan reformasi Hakim hanya mengetuk palu, tak menghapus masa lalu Meski bermilyar keringat menetes, pertiwiku tetaplah sama Kata reformasi seolah hanya angin lalu di tangan para benalu Para jejak kotor berdasi, meninggalkan tapak kaki kebringasan Inikah yang kita sebut keajaiban reformasi? Tahukah jika terlalu banyak metafora di tanah pertiwi ini? Ego diri mulai membenamkan kejujuran dalam nadi Hanya ada gema perut-perut rakus yang mencari mangsanya Sayangnya, denyut waktu masih tertancap kuat di tangan pembabat Sayangnya, kecamuk alam ini tak terdengar oleh telinga kotor mereka Inikah yang kita sebut pembenahan diri? Mesin waktu tak mungkin bisa diulang, bumi kita kini sudah telanjang ! Melihat darah merah
Selamat datang~ ini adalah ruang yang dipenuhi dengan segala macam jenis tulisan!