Kupu-Kupu Patah Mereka bilang, manusia akan melewati tiga tahapan dalam menemukan cinta yang sesungguhnya. Tahapan pertama cinta monyet, lalu patah hati, dan yang terakhir cinta sejati. Tapi mungkin, berbeda dengan kasus yang kualami. Aku sudah mengalami patah hatiku yang pertama saat berusia enam tahun , ya, benar, s ejak saat itu. Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Benar? Lucu memang karena awal duniaku terbentuk hanya berputar padanya. Aku membutuhkan kasih sayangnya, cinta dan perhatiannya, namun semua itu menjadi retak semenjak kata ‘perceraian’ menjadi garis pembatas antara anak perempuan dengan Ayahnya. Aku tumbuh remaja, dengan mengubur dalam-dalam cinta pertamaku, merelakan masa kecilku yang terbilang cukup indah, hingga aku pun menjadi terbiasa menekan perasaanku. Jika aku mengatakan merindukannya, itu hanya akan menyakiti pihak yang lain, yaitu Ibuku yang mengalami trauma akibat KDRT yang dia terima. “Jangan pernah menyebut nam...
Selamat datang~ ini adalah ruang yang dipenuhi dengan segala macam jenis tulisan!