Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label cerpen

Kupu-Kupu Patah (Sebuah Cerpen Realita)

  Kupu-Kupu Patah   Mereka bilang, manusia akan melewati tiga tahapan dalam menemukan cinta yang sesungguhnya. Tahapan pertama cinta monyet, lalu patah hati, dan yang terakhir cinta sejati. Tapi mungkin, berbeda dengan kasus yang kualami. Aku sudah mengalami patah hatiku yang pertama saat berusia enam tahun , ya, benar, s ejak saat itu.   Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Benar? Lucu memang karena awal duniaku terbentuk hanya berputar padanya. Aku membutuhkan kasih sayangnya, cinta dan perhatiannya, namun semua itu menjadi retak semenjak kata ‘perceraian’ menjadi garis pembatas antara anak perempuan dengan Ayahnya. Aku tumbuh remaja, dengan mengubur dalam-dalam cinta pertamaku, merelakan masa kecilku yang terbilang cukup indah, hingga aku pun menjadi terbiasa menekan perasaanku. Jika aku mengatakan merindukannya, itu hanya akan menyakiti pihak yang lain, yaitu Ibuku yang mengalami trauma akibat KDRT yang dia terima. “Jangan pernah menyebut nam...

Analisis Strukturalisme Robert Stanton dalam Cerpen Vampir Karya Intan Paramaditha

  Vampir Karya Intan Paramaditha   Bacalah ia dari belakang dan kau akan menemukan aku. Kami datang dari tempat yang sama, sempit, gelap, basah, merah. Tapi ia tak menginginkanku karena ia kira aku menyusu ibu serigala. Sebenarnya dulu aku tak pernah bercita-cita menjadi sekretaris. Jika ditanya apa cita-citaku semasa kecil, aku selalu mengatakan ingin jadi dokter, seperti juga ribuan anak kecil lainnya. Tapi saat aku tumbuh dewasa, ibuku mengamati sifatku yang rajin dan serba teratur. Aku suka membuat daftar pelajaran, anggaran uang jajan, atau daftar belanja. Aku tergila-gila pada pengelompokan. Di kamarku ada kotak-kotak khusus untuk kaset dengan aliran musik berbeda. Aku bahkan tahu baju apa yang akan kupakai hari Jumat dua minggu mendatang. Kata Ibu, “Kau lebih cocok jadi sekretaris ketimbang dokter.” Selepas sekolah menengah aku pun masuk Akademi Sekretaris. Separuh alasanku adalah ingin memaksimalkan potensiku, separuhnya lagi adalah karena untuk menjad...

Boneka 1

    14 Juni 2006. Hari ulang tahunku yang ke-5, Ibu diam-diam memberiku boneka berbentuk hati berwarna merah, dan meletakkan di tepi ranjangku. Aku senang, sampai sekarang boneka itu masih bertengger manis di ranjangku.      14 Juni 2007. Hari ulang tahunku yang ke-6, Ayah mengajakku pergi ke plaza, tanpa Ibu, hanya ada aku dan adikku. Aku senang, karena setelah satu tahun aku akhirnya bertemu Ayah, dia mengingat hari ulang tahunku, dan memberiku boneka anjing dan domba.     14 Juni 2008. Tidak ada lagi yang memberiku boneka.  Mungkin kamarku sudah penuh boneka, jadi boneka tidak diperlukan lagi.      14 Juni 2009. Tidak ada lagi laki-laki itu...kemana hilangnya?  Lagi-lagi aku hanya bisa bilang "entah"     14 Juni 2010. Aku diperkenalkan dengan orang asing, yang harus ku sebut dengan sebutan "Ayah" Baiklah.      14 Juni 2011. Ibuku seperti orang asing. A...