Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label cerpen

Analisis Strukturalisme Robert Stanton dalam Cerpen Vampir Karya Intan Paramaditha

  Vampir Karya Intan Paramaditha   Bacalah ia dari belakang dan kau akan menemukan aku. Kami datang dari tempat yang sama, sempit, gelap, basah, merah. Tapi ia tak menginginkanku karena ia kira aku menyusu ibu serigala. Sebenarnya dulu aku tak pernah bercita-cita menjadi sekretaris. Jika ditanya apa cita-citaku semasa kecil, aku selalu mengatakan ingin jadi dokter, seperti juga ribuan anak kecil lainnya. Tapi saat aku tumbuh dewasa, ibuku mengamati sifatku yang rajin dan serba teratur. Aku suka membuat daftar pelajaran, anggaran uang jajan, atau daftar belanja. Aku tergila-gila pada pengelompokan. Di kamarku ada kotak-kotak khusus untuk kaset dengan aliran musik berbeda. Aku bahkan tahu baju apa yang akan kupakai hari Jumat dua minggu mendatang. Kata Ibu, “Kau lebih cocok jadi sekretaris ketimbang dokter.” Selepas sekolah menengah aku pun masuk Akademi Sekretaris. Separuh alasanku adalah ingin memaksimalkan potensiku, separuhnya lagi adalah karena untuk menjadi dokter

Boneka 1

    14 Juni 2006. Hari ulang tahunku yang ke-5, Ibu diam-diam memberiku boneka berbentuk hati berwarna merah, dan meletakkan di tepi ranjangku. Aku senang, sampai sekarang boneka itu masih bertengger manis di ranjangku.      14 Juni 2007. Hari ulang tahunku yang ke-6, Ayah mengajakku pergi ke plaza, tanpa Ibu, hanya ada aku dan adikku. Aku senang, karena setelah satu tahun aku akhirnya bertemu Ayah, dia mengingat hari ulang tahunku, dan memberiku boneka anjing dan domba.     14 Juni 2008. Tidak ada lagi yang memberiku boneka.  Mungkin kamarku sudah penuh boneka, jadi boneka tidak diperlukan lagi.      14 Juni 2009. Tidak ada lagi laki-laki itu...kemana hilangnya?  Lagi-lagi aku hanya bisa bilang "entah"     14 Juni 2010. Aku diperkenalkan dengan orang asing, yang harus ku sebut dengan sebutan "Ayah" Baiklah.      14 Juni 2011. Ibuku seperti orang asing. Aku tidak begitu dekat  dengannya. Bahkan saat didekatnya, hanya ada rasa takut menjalariku. 

Review Cerpen "Pelajaran Mengarang"

Judul : Cerpen "Pelajaran mengarang" Karya : gumira ajidarma Terbit : cerpen pilihan kompas Dalam cerpen Pelajaran Mengarang ini, karya Seno Gumira Ajidarma menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Sandra berusia 10 tahun yang duduk di bangku kelas V SD Sandra sangat membenci pelajaran mengarang yang diajarkan oleh Ibu Guru Tati. Ibu Guru Tati memberikan 3 pilihan Judul kepada 40 anak muridnya, Sandra merasa teman-temanya tidak memiliki kendala apa pun dalam mengarang tetapi tidak bagi dirinya, Sandra merasa dia harus benar-benar mengarang karena dalam kenyataannya dia memang tidak mengalami kejadian yang sesuai dengan ke tiga Judul tersebut. Sandra pun mulai memikirkan apa yang ada di benaknya tentang ketiga judul tersebut dimulai dari Keluarga yang Berbahagia, dia merasa keluarga yang bahagia ini tidak ada di dalam keluarganya dia hanya hidup dengan Mamanya tidak ada Papa di dalam kehidupnnya, Sandra pernah menanyakan hal itu terhadap Mamanya tetapi ya

SAKURA (Masih Ada Hati yang Tersisa dalam Duniaku)

            Ingatkah dengan pepatah ini ‘Sudah jatuh tertimpa tangga pula’ Lalu, bagaimana jika yang ku rasakan ‘Sudah jatuh tertimpa cinta pula’. Ya, di seperempat abad usiaku aku baru mengalami masa pubertas. Seperti terjerembab jurang yang dalam, aku berharap terlalu tinggi hingga terpeleset ke dalamnya.             Cinta memang tidak salah, namun penggunanya yang salah. Salahkah jika gadis yang terkurung di dalam sel rumah sakit mencintai seseorang? Melihatnya seperti remaja menyukai bias-bias mereka. Aku hanya menatapnya selama 20 tahun ini.             Sakura, di lihat dari namaku kalian mungkin membayangkan aku seindah bunga sakura, aku sempurna layaknya sakura. Kalian salah, aku adalah si gila. Hanya ungkapan “Gila” yang selalu menggema di telingaku.  “ Sakura kau anak si pendosa! Kau dan Ibumu itu gila! Gila!”                           Aku hanya menelan kenyataan itu mentah-mentah, seperti yang orang bilang, apapun yang orang lain nilai tentangmu akan ber