Langsung ke konten utama

Asal-Usul Dibalik Keindahan Baturaden

 



Pernah berkunjung ke Baturaden? Tempat wisata yang berada di lereng selatan Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tempat wisata yang sudah kondang selama bertahun-tahun ternyata menyimpan kisah romantis antara penjaga kuda yang jatuh cinta dengan putri Raja. Wah, seperti apa kisahnya?

Suta adalah seorang penjaga kuda di sebuah kerajaan di Jawa Tengah. Pada suatu hari ketika Suta sedang berjalan-jalan, dia mendengar suara wanita yang menjerit.

Di sana dia melihat seorang putri sedang berteriak ketakutan karena di pojokkan oleh seekor ular yang besar. Suta kemudian datang dan membunuh ular itu dengan sebuah tongkat. Sejak saat itu, Suta dan Tuan Putri menjadi dekat, dan lambat laun perasaan mereka tumbuh menjadi cinta.

Hingga suatu hari, Suta memberanikan dirinya menghadap sang Raja, dia memohon izin untuk menikahi Tuan Putri. Namun, tidak disangka sang Raja marah besar.

Suta hanyalah seorang pelayan, bagaimana bisa dia disandingkan dengan Tuan Putri dari kerajaan besar. Suta tidak tahu batasan, dia dengan berani menyamakan derajatnya dengan seorang putri. Begitulah kira-kira yang Raja pikirkan.

Raja dengan tega menghukum Suta dengan memasukannya ke penjara. Di sana dia di tinggalkan, tidak diberi makan maupun minum. Tuan Putri yang merasa sedih menyusun rencana untuk melarikan diri bersama kekasihnya itu.

Akhirnya, Tuan Putri berhasil mengeluarkan Suta dari penjara. Mereka berdua pun kabur dari kerajaan. Setelah berhasil melarikan diri, Suta dan Tuan Putri mendirikan sebuah rumah di dekat sungai.

Di sana mereka pun membangun sebuah keluarga. Kemudian tempat itulah yang disebut sebagai Baturaden. Baturaden di ambil dari kata “Batur” yang berarti pembantu, sedangkan “Raden” berarti Mulia atau Putri bangsawan.

            Nah, kalau sudah tahu asal usul dari baturaden itu sendiri, mari menjelajah lebih jauh, apa saja objek wisata yang ada di Baturaden.

1.       Pancuran Telu

Pemandian air panas yang mengandung belerang. Dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di bawah pancuran pitu.

2.       Pancuran Pitu Baturaden

Sama seperti pancuran telu, pancuran pitu juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, hanya saja berbeda lokasi.

3.       Bumi Perkemahan

Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta out bond. Pernah dijadikan tempat jamboree nasional pada tahun 2001.

4.       Kaloka Widya Mandala

Taman Kaloka Widya Mandala Baturaden merupakan kebun binatang sekaligus tempat wisata edukasi. Di taman Kaloka Widya Mandala terdapat beberapa jenis binatang baik oriental, Asia sampai Australia. Bagaimana? Apa kamu tertarik berkunjung ke tempat wisata satu ini?***


     Sumber artikel:

https://www.merdeka.com/jateng/sekarang-jadi-kawasan-wisata-di-banyumas-ini-legenda-asal-mula-baturraden.html         

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/03/09/135300178/asal-usul-baturraden-dari-legenda-suta-pejaga-kuda-raja-hingga-kebun-raya?page=all

https://dongengceritarakyat.com/asal-mula-baturaden/

https://www.solopos.com/ini-legenda-di-balik-pesona-wisata-baturraden-1060408


Komentar

Populer

Analisis Puisi “ IBU” Karya D. Zawawi Imron

  “ IBU” Karya D. Zawawi Imron   Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting Hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir Bila aku merantau Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan Lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar Ibu adalah gua pertapaanku Dan ibulah yang meletakkan aku di sini Saat bunga kembang menyerbak bau sayang Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi Aku mengangguk meskipun kurang mengerti Bila kasihmu ibarat samudera Sempit lautan teduh Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh Lokan-lokan, mutiara dan kembaang laut semua bagiku Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu Lantaran aku tahu Engkau ibu dan aku anakmu Bilaa berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah k...

ANALISIS PUISI WS RENDRA 'Orang-orang miskin'

  Orang-Orang Miskin karya : WS Rendra Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan. Angin membawa bau baju mereka. Rambut mereka melekat di bulan purnama. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya. Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa. Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya. Tak bisa kamu abaikan. Bila kamu remehkan mereka, di jalan  kamu akan diburu bayangan. Tidurmu akan penuh igauan, dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka. Jangan kamu bilang negara ini kaya karena orang-orang berkembang di kota dan di desa. Jangan kamu bilang dirimu kaya bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya. Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu. Dan perlu diusulkan agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda. Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa. Orang-orang miskin di jalan masuk ke dalam t...

9 Perbedaan Mahabharata Versi Jawa dan India yang Tidak Banyak Orang Tahu

                           Pernah membaca kisah Mahabharata? Atau pernah menonton serial yang sempat booming di Indonesia tentang kisah pewayangan satu ini? Pasti beberapa orang yang mengerti kisah Mahabharata versi Jawa akan kebingungan setelah menonton atau membaca versi aslinya dari tanah India. Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu Mahabharata. Mahabharata adalah kisah peperangan antar saudara yang berasal dari India, yang ditulis oleh Kresna Dwaipayana Byasa. Kisah ini lebih menekankan pada karma baik yang berada dipihak Pandawa dan karma buruk dipihak Kurawa. Pada saat Walisongo menyebarkan agamanya ke tanah Jawa, media yang digunakan adalah wayang kulit. Kisah yang dibawakan pun berasal dari tanah India, namun beberapa bagian digubah menyesuaikan dengan tradisi masyarakat Jawa dan Islam.  Lalu apa saja perbedaan-perbedaan itu? simak artikel berikut ini.   1.   ...

Analisis Hermeneutika Puisi "Sehabis Mengantar Jenazah"

Tentang Buku   ·          Judul Buku: Hujan Bulan Juni ·          Penulis: Sapardi Djoko Darmono ·          Penerbit Utama: Gramedia Pustaka Utama ·          Tahun Terbit: 2015 ·          Deskripsi Fisik (Tebal): 138 halaman ·          ISBN: 978-602-03-1843-1 Puisi Sehabis Mengantar Jenazah adalah salah satu puisi yang tergabung dalam buku terkenal “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono yang ia tulis pada tahun 1990-2000, sebelum akhirnya buku tersebut diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2015. 2.       Pendahuluan   Hermeneutika, secara umum memposisikan diri secara definitif sebagai suatu teori dan atau filsafat tentang interpretasi makna. Secara bahasa, akar kata Hermeneutika merujuk ...

Tentangku dan Rasa

Source pic by : pinterest Dulu aku sempat berpikir jika manusia memang terlahir dengan kesempurnaan mereka masing-masing. Namun pada akhirnya aku menyadari, jika tidak ada satu orang pun yang memiliki kesempurnaan sedetil-detilnya. Jika memikirkan kita terlahir sempurna itu termasuk pelanggaran ketaqwaan kepada sang pencipta. Maka berlagak seolah kita sempurna adalah pelanggaran terbesarnya. Maka dari itulah, kehidupan ku yang porak poranda. Jiwaku yang terkekang, dan hatiku yang lama mati rasa, adalah bentuk dari ketidak sempurnaan yang di berikan oleh-Nya. Rasanya berat berbagi serpihan kisah ini, dan menuangkan kisahnya dalam bentuk tulisan. Namun, ku kuatkan tekadku untuk menceritakannya. Karena bagiku, ini bukanlah kisah dramastis ala bollywood maupun drama korea yang penuh dengan fantasi. Kisah ini, ku tuangkan penuh ketulusan, dan rasa syukur karena ku harap dapat menginspirasi semua orang. Aku bukanlah gadis periang yang acuh terhadap semua cobaan, aku kera...