Istilah 'People Pleaser' apa kamu tahu apa artinya? baiklah, jika ada yang belum tahu, biar kujelaskan. Terkadang seseorang merasa dirinya 'selalu ingin' disukai oleh orang lain. Bahkan jika keinginan orang lain bertolak belakang dengan keinginan dirinya sendiri. Dia akan terus melakukan sesuatu yang menurutnya 'dapat menyenangkan' orang lain. Kamu terbiasa mengatakan 'baiklah' 'setuju' dan segan untuk mengatakan 'tidak' pada orang lain.
Jika kamu pernah mengalaminya, maka kamu adalah seorang 'people pleaser'. Sebagian masyarakat menganggap ini hal yang normal, dan bahkan sebuah kebajikan karena mendahului kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadinya sendiri. Namun, pernahkah kamu memikirkan kesehatan mentalmu sendiri? Kamu tidak merasa lelah bersikap seperti itu? Lama kelamaan kamu akan kehilangan identitasmu sendiri, dan itu bukan hal yang baik.
Sebenarnya apa yang menjadi penyebab seseorang menjadi people pleaser? faktornya bisa terjadi karena pola asuh yang salah sejak kecil, trauma masa lalu dan tuntutan lingkungan (adanya penolakan dari lingkungan sosial). Pola asuh yang salah dapat menyebabkan seorang anak memiliki 'tingkat kepercayaan diri yang rendah' dan rasa trauma seorang anak bisa muncul saat keluarganya tidak dalam keadaan harmonis.
Ada juga pola pikir yang merasa 'takut' ditinggalkan oleh orang lain, jika dia tidak mengikuti keinginan mereka. Seorang anak berpikir dengan caranya menyenangkan orang lain, maka dunianya akan senantiasa damai, dan orang-orang tidak akan pernah meninggalkannya. Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang sudah seharusnya diubah.
Apa saja tanda-tanda seseorang yang mengalami 'people pleaser'? Silahkan disimak, mungkin saja sesuai dengan apa yang sedang kamu alami saat ini.
1. Sering menyetujui pendapat atau keinginan orang lain, walaupun bertolak belakang dengan keinginanmu.
2. Sering meminta maaf untuk hal sepele yang mungkin kesalahan itu bukan sepenuhnya kesalahanmu. Atau kamu merasa bertanggung jawab atas kesalahan yang orang lain lakukan.
3. Jika terjadi petaka menimpa orang lain, kamu merasa bersalah dan turut andil di dalamnya.
4. Selalu merasa apa yang kamu lakukan itu 'perfect' sesuai dengan ekspetasimu, kamu akan merasa kecewa jika situasinya tidak sesuai dengan apa yang kamu bayangkan.
5. Kamu akan menyalahkan dirimu jika orang lain marah padamu.
6. Kamu haus akan pujian, kamu berharap apa yang kamu lakukan 'untuk menyenangkan' orang lain, dibalas dengan pujian oleh mereka.
Lalu bagaimana caranya berubah? namanya perubahan pasti butuh proses, namun sedikit tips dariku mungkin bisa membantu.
1. Belajar mencintai dan menghargai dirimu sendiri.
Coba cari tahu, apa yang kamu sukai, hobi apa yang membuatmu senang. Belajar meluangkan lebih banyak waktu untuk dirimu sendiri.
2. Belajar mengatakan 'tidak' jika perlu.
Sebelum berharap orang lain menghargaimu, maka kamu juga harus belajar menghargai dirimu sendiri. Dengan mengatakan 'tidak' pada sesuatu yang tidak sesuai denganmu, itu menjadi salah satu caramu memahami keinginanmu dan orang lain menjadi lebih paham padamu.
3. Jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain
Setiap orang memiliki kemampuan dan keistimewaan mereka masing-masing. Jika kau tidak berbakat di bidang A maka kau memiliki kemampuan lebih di bidang B. Jika terus menerus membandingkan dirimu sendiri, kamu akan lelah dan akhirnya kehilangan kepercayaan dirimu.
4. Berusaha untuk memaafkan diri sendiri
Jika muncul rasa bersalah, maka kamu harus bertanya pada dirimu sendiri. "Apa kesalahanmu?" "Bagaimana caramu berubah?" lalu kesalahan itu akan menjadi pembelajaran agar besok tidak terulang lagi. Jangan selalu menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang dilakukan orang lain.
5. Jangan merasa takut tidak disukai dan ditinggalkan
Coba pikirkan, tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia. Jika ada yang menyukaimu, pasti akan ada yang membencimu. Jangan berpikir kamu harus menyenangkan mereka semua agar semua orang menyukaimu. Itu sesuatu yang sulit untuk dilakukan, bahkan oleh orang suci sekalipun. Setiap orang memiliki pemikiran mereka sendiri, jika ada yang tidak sesuai, maka itu bukan kesalahanmu, tapi karena perbedaan pola pikir.
Keismpulannya, jangan pernah membuang waktu dan energi hanya untuk menyenangkan orang lain. Benahi dirimu sendiri, masalah mereka akan 'senang' atau tidak padamu, itu adalah bonus, selama kamu tidak merugikan orang lain dan merugikan dirimu sendiri. Selalu terapkan prinsip 'Cintai dirimu sendiri' sebelum berharap 'Orang lain akan mencintaimu'
***
Postingan ini dibuat untuk memperingati hari kesehatan mental sedunia -10 Oktober 2021 ^^
Komentar