Pikiranku berbisik, ‘Tuhan mengacuhkanmu’ katanya.
Apa karena aku yang terlalu banyak berkeluh kesah?
atau-Tuhan memang tak punya kata-kata untuk menjawabku
atau aku sendiri yang tak punya kata untuk mengutarakan
kebodohanku
Aku memalingkan wajahku, seolah aku tak tahu dosa apa yang sudah ku lakukan.
Seseorang pernah berkata,
"Setiap manusia memiliki takaran dosa mereka masing-masing"
"Setiap manusia memiliki takaran dosa mereka masing-masing"
Bagaimana jika keimanan seorang pelacur disamakan dengan
keimanan para ulama besar?
Lalu pikiranku berbisik lagi, ‘ Tuhan masih mengacuhkanmu’
Hari ini aku mengatakan, jika aku menginginkan orang yang
kucintai
Tak ada balasan dari Tuhan,
Aku memelas, "Aku menginginkannya, Tuhan"
Tapi Tuhan tak menyatukan kami
Apa? Tuhan tak mengizinkan kita bersatu
Tidak! Tuhan selalu bertolak belakang denganku.
aku diam, aku tak lagi meminta
Tuhan juga diam, seperti biasa
Aku merenung, tiba-tiba hatiku berbisik
‘Kau –apa sudah tidak butuh Tuhan’ Katanya.
‘Kau –apa sudah tidak butuh Tuhan’ Katanya.
Aku menepisnya, bukan, aku hanya tidak ingin lagi kecewa
Tuhan selalu mengabaikanku,
Baiklah hari ini aku akan meminta pada Tuhan.
Untuk terakhir kalinya, aku memohon kebahagiaan
jika Tuhan tak berikan itu, sudah jelas, dia mengabaikanku
Satu pekan...
Dua pekan...
Tiga pekan...aku tak juga bahagia
Dua pekan...
Tiga pekan...aku tak juga bahagia
Aku kesal pada Tuhan
Baiklah, aku akan berusaha sendiri,
Aku tak lagi membutuhkan Tuhan
Aku tak lagi membutuhkan Tuhan
Aku tak lagi berkeluh kesah pada Tuhan,
Aku inginkan orang yang ku cintai
akhirnya ku dapatkan dia, tanpa meminta pada Tuhan
Aku akhirnya bahagia, tanpa harus menunggu sepekan atau dua
pekan
Anehnya, pikiranku tak lagi berbisik ‘Tuhan telah
mengacuhkanmu’
Aku diam, Tuhan juga diam seperti biasa
Aku bahagia, apa Tuhan akan mengambil kebahagiaanku?
Tidak, hatiku tiba-tiba saja berbisik
‘Sudahkah? aku memberimu apa yang kau mau? sudahkah kau senang?”
‘Sudahkah? aku memberimu apa yang kau mau? sudahkah kau senang?”
Aku ketakutan,
Apakah aku telah dikendalikan oleh Tuhan?
Ataukah Tuhan tinggal
di dalam hatiku selama ini?
Apakah...?
Apakah...?
Apakah...?
Sampai menjelang ajalku, aku hanya dapat bertanya apakah?
Baiklah aku ingin meminta lagi, " Tuhan, Aku ingin surga..."
Hahaha...aku tertawa. Tuhan pasti memaklumi,
Hahaha...aku tertawa. Tuhan pasti memaklumi,
aku ini manusia, dan aku tidak akan pernah puas jika tidak
meminta
Ayuni Kurnia-Pbg,24-01
Komentar