Langsung ke konten utama

Postingan

Analisis Leksikal Puisi "Tapi" Karya Sutardji Calzoum Bachri

  Aku bawakan bunga padamu                         Tapi kau bilang masih Aku bawakan resahku padamu                         Tapi kau bilang hanya Aku bawakan darahku padamu                         Tapi kau bilang Cuma Aku bawakan mimpiku padamu                         Tapi kau bilang meski Aku bawakan dukaku padamu                         Tapi kau bilang tapi Aku bawakan mayatku padamu                         Tapi kau bilang hampir Aku bawakan arwahku padamu                         Tapi kau bilang kalau Tanpa apa aku datang padamu                         Wah Puisi “Tapi” karangan Sutardji Calzoum Bachri menggambarkan sebuah pertentangan antara aku dan kau sehingga apa pun yang dibawa oleh aku selalu tak bermakna di mata kau .  Adanya pemisahan antara baris aku dan kau seolah menggambarkan perrcakapan antara dua orang yang tak akan pernah sejajar seperti seorang yang sedang menalin asmara atau juga seperti Hamba dengan Tuhannya. segi kasmaran haal in

People Pleaser

    Istilah 'People Pleaser ' apa kamu tahu apa artinya? baiklah, jika ada yang belum tahu, biar kujelaskan. Terkadang seseorang merasa dirinya 'selalu ingin' disukai oleh orang lain. Bahkan jika keinginan orang lain bertolak belakang dengan keinginan dirinya sendiri. Dia akan terus melakukan sesuatu yang menurutnya 'dapat menyenangkan' orang lain. Kamu terbiasa mengatakan 'baiklah' 'setuju' dan segan untuk mengatakan 'tidak' pada orang lain.      Jika kamu pernah mengalaminya, maka kamu adalah seorang 'people pleaser'. Sebagian masyarakat menganggap ini hal yang normal, dan bahkan sebuah kebajikan karena mendahului kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadinya sendiri. Namun, pernahkah kamu memikirkan kesehatan mentalmu sendiri? Kamu tidak merasa lelah bersikap seperti itu? Lama kelamaan kamu akan kehilangan identitasmu sendiri, dan itu bukan hal yang baik.      Sebenarnya apa yang menjadi penyebab seseorang menjadi peop

Obat Cinta

  Jika api dibalas api  Akan musnah Jika api dibalas air Akan padam Jika air dibalas air Akan menggenang Jika air dibalas suhu Akan membeku Jika cinta dibalas cinta Akan serakah Jika cinta dibalas benci Akan rindu Jika rindu dibalas rindu Akan hilang Jika rindu dibalas luka Akan mengenang Jika luka dibalas luka Akan parah Jika luka dibalas lupa Akan sembuh *** Pbg, 8 Agustus 2021 Oleh: Ayuni Kurnia W

Cinta Buta

  Gelap! Karena aku cinta Gelap! Karena aku buta Gelap! Jika kau tak ada Gelap! Tapi aku masih bisa membedakan yang mana gitar spanyol dan mana karung beras. *** Ditulis oleh: Ayuni KW

Aku Hanya Sedang Berpikir

  Source pic:  https://id.pinterest.com/ / Apa kau tau sebuah konsep baik buruk di dunia? 50% orang beranggapan di dunia ini ada orang jahat dan ada orang baik. 35% beranggapan di dunia ini hanya dipenuhi orang-orang jahat. Dan sisanya   beranggapan jika tidak ada orang jahat di dunia, alias semua orang itu pada dasarnya baik. Dan aku percaya pada anggapan terakhir, pada dasarnya tidak ada orang jahat di dunia, pada dasarnya semua orang itu terlahir baik.   Sebagai permisalan, jahat dan baik itu hanyalah kata kerja. Yang menjadikan dua kata itu menjadi kata sifat adalah sSubjeknya. Seperti ini perumpamaannya. “Aku memiliki seorang teman yang sangat baik padaku, dia selalu ada di saat aku berada di titik terendah dan dia membantuku bangkit dalam masalahku.” Jadi, poinnya ada di—aku punya teman yang sangat BAIK. Oke lanjut, “Aku membaca sebuah berita, jika ada seorang psikopat yang membunuh 3 orang korbannya karena motif yang sepele. Dia benar-benar jahat sekali” Oke, sekarang poinny

Janji Samudera

  Kala itu kau berjanji akan bertemu di Laut Utara Bali Tapi kau dusta kau menghilang tak ada kabar dingin dan gelap menyusur palung terdalam  Ya! kau malah disana! memilih menjauh menyelam bersama kesendirian dan kesunyian kau memilih dinginnya air dan meninggalkan mentari meneteskan pilu yang dalam tersiksa dalam penantian oh Nanggala pulanglah... kesetiaannmu pada laut sudah terlalu dalam pulanglah Nanggala.   Yogyakarta, Rabu 21 April 2021 Puisi Karya: Eva Mintarsih

Dalam Keabadian Aku Bertugas

Sepucuk surat dari Barak Abadi 838... Kuititipkan sebuah pesan dalam hembus akara, Sukmaku yang tak lagi berdaksa tak dapat menyentuhmu,  Tenanglah wahai dayita yang kutinggalkan,  Aku tidak pernah menghilang,  Sang Amerta telah mengutusku,  Agar aku menjaga barak abadi dalam sagaranya, Ketika kau rindu, Balaslah surat ini,  Kirimkan surat terbaikmu pada pemilik Ruhku,  Di dalam sagara ini aku tidak sendiri, Tak perlu cemas, Sagara adalah rumah terbaikku,  Saat aku kedinginan,  Masih ada langit yang memelukku, Saat aku kesepian, Bumi menghiburku,  Mereka bilang, tempatku sangatlah gelap dan sepi, Tapi tempat Tuhan sangatlah terang, Mereka menyebutnya Arunika, cahaya yang begitu hangat,  Tuhan menuntunku pada singgasananya, Sampai aku lupa cara kembali ke daratan, Pada akhirnya, sagara tetap menjadi tempatku pulang. Ayuni KW Pbg, 27/04 Photosource : https://www.google.com/amp/s/www.viva.co.id/amp/berita/nasional/1366647-spesifikasi-kapal-selam-kri-nanggala-402-yang-hilang-di-laut-bali