Sepucuk surat dari Barak Abadi 838... Kuititipkan sebuah pesan dalam hembus akara, Sukmaku yang tak lagi berdaksa tak dapat menyentuhmu, Tenanglah wahai dayita yang kutinggalkan, Aku tidak pernah menghilang, Sang Amerta telah mengutusku, Agar aku menjaga barak abadi dalam sagaranya, Ketika kau rindu, Balaslah surat ini, Kirimkan surat terbaikmu pada pemilik Ruhku, Di dalam sagara ini aku tidak sendiri, Tak perlu cemas, Sagara adalah rumah terbaikku, Saat aku kedinginan, Masih ada langit yang memelukku, Saat aku kesepian, Bumi menghiburku, Mereka bilang, tempatku sangatlah gelap dan sepi, Tapi tempat Tuhan sangatlah terang, Mereka menyebutnya Arunika, cahaya yang begitu hangat, Tuhan menuntunku pada singgasananya, Sampai aku lupa cara kembali ke daratan, Pada akhirnya, sagara tetap menjadi tempatku pulang. Ayuni KW Pbg, 27/04 Photosource : https://www.google.com/amp/s/www.viva.co.id/amp/berita/nasional/1366647-spesifikasi-kapal-selam-kri-nanggala-402-yang-hilang-di-laut-bali