Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Puisi "Jam"

                                                                                JAM Aku terdiam merenung disini Sejak zaman maya hingga reformasi dan kini aku masih terdiam disini Dan waktu membawaku ke era ini Era yang penuh dengan tetesan darah Darah-darah segar yang terbuang dengan sia-sia Bahkan setetes asa tak cukup untuk Menghentikan pertumpahannya Harus kusaksikan dengan mata bulat telanjangku Apa yang bisa ku ekspresikan Akankah aku menghentikan dengan jeritan tangisku tertahan, ku hanya mampu berekpestasi Aku ingin kembali ke masa lampauku Tok..tik..tok..tik..tok Aku terus berputar mengikuti alur kehidupan Bumi ini telah bertongkat Aku kasihan melihat bumiku. semakin hari semakin aneh penghuninya Aku kasihan melihat bumiku Setiap saat kekayaannya telah dirampas paksa Aku kasihan melihat tanah nenek moyangku Kaki-kaki tanpa dosa telah menginjak dan mengotorinya. Tik..tok..tok..tik..tok Dimana penghuni rumah dunia ini